Home / Advertorial / Bontang

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 13:58 WIB

Rustam Sarankan Kurangi Syarat Perekrutan Tenaga Kerja untuk Kurangi Pengangguran

Anggota DPRD Kota Bontang, Rustam

Anggota DPRD Kota Bontang, Rustam

 

Bentangkaltim.com, Bontang – Anggota DPRD Kota Bontang, Rustam, mengusulkan agar perusahaan mengurangi syarat kualifikasi dalam perekrutan tenaga kerja, khususnya untuk posisi yang tidak membutuhkan pengalaman khusus. Usulan ini dilontarkan mengingat banyaknya pencari kerja yang belum memenuhi kualifikasi yang diminta oleh perusahaan, seperti pengalaman kerja, padahal mereka baru lulus sekolah atau kuliah.

“Jika semua lowongan pekerjaan mensyaratkan pengalaman kerja, bagaimana dengan anak-anak muda yang baru lulus pendidikan? Mereka juga berhak mendapat kesempatan untuk bekerja,” ungkap Rustam dalam wawancara beberapa waktu lalu.

Rustam menambahkan, persyaratan yang terlalu ketat, terutama yang berkaitan dengan pengalaman kerja, justru mendorong beberapa pelamar untuk membuat informasi yang tidak jujur, seperti mencantumkan pengalaman kerja fiktif. Hal ini tentunya menjadi masalah yang tidak diinginkan.

“Ini yang harus kita hindari. Saya berharap Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri-Daerah (FKLPI-D) bisa mengakomodir masukan ini dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai kebutuhan pasar kerja,” ujar Rustam.

Baca juga  Perbaikan Stadion Palaran Diupayakan Menyesuaikan Standar FIFA

Menurutnya, penurunan kualifikasi untuk pencari kerja harus dilakukan agar lebih banyak lapangan pekerjaan yang terbuka, terutama bagi mereka yang baru memulai karier atau masih belum memiliki pengalaman. Selain itu, Rustam berharap agar lebih banyak pelatihan keterampilan yang tersedia untuk para pencari kerja agar mereka bisa meningkatkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan industri.

Rustam juga menyinggung soal data tingkat pengangguran di Bontang, yang menurutnya masih menjadi masalah serius. “Dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, Bontang tercatat sebagai daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi. Ini adalah tugas kita untuk meminimalisir pengangguran di kota ini,” kata Rustam.

Meskipun begitu, Rustam mengungkapkan bahwa ia merasa tersinggung dengan data pengangguran yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang menurutnya tidak akurat. Ia menilai bahwa banyak pekerja yang seharusnya tidak dianggap pengangguran, seperti para pekerja di industri besar atau pekerja proyek yang sedang menjalani masa shutdown.

Baca juga  25 Anggota DPRD Bontang Resmi Dilantik Hari Ini

“Contohnya, Pupuk Kaltim dan PT Badak yang sering menggelar shutdown, banyak pekerja yang bekerja selama periode tersebut, tapi tetap dianggap pengangguran. Begitu juga dengan buruh dan tukang bangunan yang dianggap pengangguran. Data ini tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan,” jelasnya.

Rustam menegaskan bahwa angka pengangguran di Bontang tidak separah yang tercatat dalam data BPS. “Semoga dengan terbentuknya FKLPI-D ini, bukan hanya sekedar seremonial, tetapi bisa menghasilkan langkah-langkah konkret yang membawa perubahan nyata dalam mengurangi pengangguran dan meningkatkan kualitas tenaga kerja di Bontang,” tutupnya.

Dengan usulan ini, diharapkan perusahaan dan pemerintah dapat bekerja sama untuk membuka lebih banyak peluang kerja bagi generasi muda dan mengurangi tingkat pengangguran di kota Bontang.(tri/adv)

Share :

Baca Juga

Advertorial

Pelindo Regional 4 Bontang Gelar Buka Puasa Bersama

Bontang

PWI Bontang Bagi-Bagi Ratusan Takjil ke Pasien RSUD, Dirangkai Kajian THR

Bontang

Banjir Akibat Curah Hujan Deras, Genangan Air Telah Masuk ke Rumah Warga

Advertorial

Tebar Berkah Ramadan, MTM Yayasan Baiturrahman Salurkan Bantuan Rp574 Juta

Bontang

Ijazah Ditahan Sekolah, Siswa Ini Dapat Bantuan dari YUM

Bontang

Kembali Digelar, Komunitas Gerakan The Power Of Gotong Royong Akan Lakukan Aksi Sosial “SERAMBI 1000 BERKAH” di Bontang

Bontang

SMSI Serahkan Sertifikat Keanggotaan Perusahaan Pers di Bontang

Bontang

Rayakan Milad dan Sambut Bulan Ramadhan, 2.500 Peserta Ikuti Pawai Obor 2025