Home / Nusantara

Kamis, 8 Agustus 2024 - 16:58 WIB

Bakal Ada Bensin Baru, Bioetanol Launching 17 Agustus

Kabar akan dihapusnya Pertalite digantikan bensin baru masih simpang siur sampai saat ini.

17 Agustus 2024 meluncur bensin baru Bioetanol diprediksi pengganti Pertalite harganya murah?

Sudah sejak beberapa bulan lalu bensin murah ini akan diganti dengan bensin baru seperti Pertamax Green 92 atau Pertamax Green 95.

Namun BBM subsidi ini malah akan digantikan Bioetanol mulai bertepatan dengan HUT Republik Indonesia mendatang.

Pemerintah bersama akan mengeluarkan BBM jenis baru pada bulan Agustus 2024 ini sebagai pengganti Pertalite.

Bensin baru pengganti Pertalite ini disebut Bioetanol, yang disebut ramah lingkungan karena baik untuk mengatasi polusi udara.

Mengutip dari UGM, Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan.

Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang, singkong, maupun jagung.

Pada dasarnya bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme.

Bioetanol yang diperoleh dari hasil fermentasi bisa memiliki berbagai macam kadar.

Bioetanol dengan kadar 90-94 persen disebut bioetanol tingkat industri.

Apabila bioetanol yang diperoleh berkadar 94-99,5 persen maka disebut bioetanol tingkat netral yang secara umum dipakai untuk campuran minuman keras.

Terakhir ada bioetanol tingkat bahan bakar. Kadar bioetanol tingkat ini sangat tinggi, minimal 99,5 persen.
Penggunaan bioetanol dapat mengurangi emisi gas CO secara signifikan. Bioetanol bisa dipakai langsung sebagai BBM atau dicampurkan ke dalam premium sebagai aditif dengan perbandingan tertentu (Gasohol atau Gasolin alcohol), jika dicampurkan ke bensin maka bioetanol bisa meningkatkan angka oktan secara signifikan.

Lalu, campuran 10 persen bioetanol ke dalam bensin akan menaikkan angka oktan premium menjadi setara dengan Pertamax (angka oktan 91).

Baca juga  Prabowo dan Ganjar Adu Makan Gratis dan Internet Gratis

Biaya produksi bioetanol juga relatif lebih rendah, karena dapat dibuat oleh siapa saja termasuk UMKM dan industri rumah tangga.

Teknologi pembuatan bioetanol juga tergolong low technology sehingga masyarakat awam dengan pendidikan terbatas dapat membuat bioetanol secara mandiri.

Sebelum Indonesia, sudah banyak negara di dunia yang memakai bahan bakar jenis ini.

Sebagai contoh China yang sudah merilis kebijakan untuk mewajibkan penggunaan etanol di seluruh wilayah pemerintahannya pada Januari 2020, namun ada kendala akibat penolakan dari pengusaha lokal, ongkos produksi etanol yang tinggi, dan terbatasnya bahan baku.

Berbeda dengan China, Amerika Serikat (AS) dan Brazil merupakan negara yang sukses menerapkan etanol sebagai komponen wajib dalam campuran bahan bakar kendaraan. Keduanya juga merupakan negara dengan tingkat produksi etanol tertinggi di dunia.

Bensin baru pengganti Pertalite ini disebut lebih ramah lingkungan karena memiliki kadar sulfur rendah.

Rencananya BBM jenis baru ini akan dilaunching pada 17 Agustus 2024.

Sudah sejak beberapa bulan lalu ramai kalau bensin subsidi paling murah itu akan digantikan bensin baru.

Dari kabar yang beredar, Pertalite akan digantikan Pertamax Green 92 atau Pertamax Green 95

Pertamax Green 95 sendiri sudah meluncur dan didistribusikan di Jakarta dan Surabaya.

Untuk harganya, bensin baru yang terbuat dari kandungan saripati tebu dijual lebih mahal dibanding Pertalite yakni Rp 13.900 per liter.

Namun bensin baru yang digadang-gadang akan menggantikan Pertalite berbeda dan punya kadar sulfur sangat rendah.

Pemerintah melalui PT Pertamina akan meluncurkan BBM jenis baru calon pengganti BBM Subsidi Pertalite.

Baca juga  PP Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadhan 11 Maret

Pertamina akan mengeluarkan jenis bensin baru dalam waktu dekat.

Pemerintah sedang mengembangkan bioetanol sebagai bahan bakar pengganti BBM yang berbasis fosil.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu.

“Kita kan sekarang berencana mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin, supaya polusi udara ini juga bisa dikurangi cepat,” kata Luhut.

Dia bilang kandungan sulfur dari bensin bisa mencapai 500 ppm, sementara bioetanol jauh lebih rendah kandungan sulfurnya bisa hanya mencapai 50 ppm.

Kondisi sulfur yang tinggi tentu akan mempengaruhi kualitas udara dan berdampak pada kesehatan manusia.

“Kita hitung di situ, kalau itu terjadi sulfur tadi dikurangin, itu akan mengurangi orang yang sakit ISPA,” ungkapnya.

“Dan itu juga (berdampak) kepada kesehatan (menghemat) sampai 38 triliun ekstra pembayaran BPJS,” sambungnya.

“Ini sekarang lagi proses dikerjakan Pertamina,” tambah Luhut.

“Nah, kalau ini semua berjalan dengan baik, kita bisa mengemat lagi (anggaran negara),” jelasnya.

Rencananya Pemerintah bakal meluncurkan jenis bahan bakar minyak (BBM) baru itu pada 17 Agustus 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengklaim, kandungan sulfur pada jenis BBM baru tersebut lebih rendah.

Selain itu, BBM baru Pertamina yang akan diluncurkan pada bulan depan juga disebut lebih ramah lingkungan.

“Sekarang udara kita banyak emisi, jadi gimana kita bisa kurangi supaya hidup sehat, jadi alternatifnya pakai BBM rendah sulfur,” kata Arifin dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/7/2024).

Sayangnya Arifin belum mengungkap nama bensin baru tersebut.

Share :

Baca Juga

Nusantara

Satukan Visi, Pengurus SMSI Akan Gelar TC

Kaltim

Presiden Prabowo Akan Selesaikan IKN Dalam 4 Tahun

Nusantara

Bukalapak Dihukum Ganti Rugi Rp 107 Miliar

Nusantara

Ini Dia Susunan Kabinet Merah Putih

Nusantara

500 T Devisa Negara Untuk Impor Minyak dan Gas

Nusantara

Ada Pengusaha Ngemplang Pajak, Pendapatan Negara Bocor 300 Triliun

Nusantara

Makan Gratis Prabowo Dua Kali Sehari

Nusantara

Eknomi Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja