Bentangkaltim, Bontang – Tujuh siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) Bontang berhasil mewakili Kalimantan Timur dalam kegiatan Jambore Nasional Generasi Hijau X Tahun 2024 setelah melewati seleksi berkas, seleksi video kampanye, dan seleksi essay.
Ke-tujuh siswa tersebut berasal dari berbagai sekolah. Jelita Tiku Liling (15) asal sekolah SMKN 1 Bontang, Farahdhiba Ayuningtyas (17) asal sekolah SMKN 1 Bontang, Afifah Khairunnisa (17) asal sekolah SMKN 1 Bontang, Almira Agustina (16) asal sekolah SMAN 2 Bontang, Salma Nabila Hartrianti (16) asal sekolah SMA IT YABIS Bontang, Zahra Aulia Pranatasya (17) SMAN 3 Bontang dan Moh Nouval Azieb Fitroni (16) asal sekolah SMA YPVDP Bontang.
Jelita, Farah, Afifah, Almira, Salma, Zahra dan satu temannya lagi yang tak bisa datang saat sesi wawancara. Almira adalah salah satu dari tujuh wakil Bontang dalam Jambore Nasional Generasi Hijau (JNGH) 2023 yang rencana dihelat di Kota Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan 28 September – 02 Oktober Adapun kegiatan tersebut merupakan agenda pertemuan pelajar pilihan se-Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan. Di event itu, selain membahas persoalan lingkungan, mereka juga akan mencari dan menawarkan solusi atas persoalan lingkungan yang ada di Indonesia.
“Kebetulan dari Bontang kami bertujuh yang terpilih,’’ kata Almira.
Pelajar kelas 11 dari SMA Negeri 2 Bontang itu menjelaskan, keikutsertaan mereka dalam agenda tahunan itu melalui tahapan yang cukup panjang. Tidak ujug-ujug ditunjuk mewakili daerah atau sekolah. Harus melalui tahapan seleksi dan seleksi tersebut bukan dalam lingkup regional (kota/provinsi), namun dalam lingkungan nasional.
Mulanya, pendaftaran calon partisipan Jambore Nasional Generasi Hijau dibuka pada 20 Mei – 10 Juni 2024. Para calon peseta diminta mengisi formulir digital, yang isinya bukan saja meminta indentitas dasar mereka. Pun menanyakan sejauh mana keterlibatan mereka di organisasi dan isu-isu lingkungan di sekitar mereka, baik secara individual, di sekolah, atau melalui komunitas lingkungan lokal.
Selain itu, mereka juga diminta membuat esai terkait permasalah lingkungan di sekitar mereka. Karena tahun ini JNGH mengusung tema soal Kontribusi Nyata Apa yang Akan Kamu Lakukan Bagi Lingkungan Sekolah mu, dan pembuatan video kampanye dengan tema Ini Aksiku untuk Lingkungan Sekolahku yang menyoroti isu-isu lingkungan yang relevan di sekolah masing-masing peserta.
‘’Kebetulan kami semua bagian dari Green Generation (GG) Bontang. Itu jadi nilai tambah kami,’’ ujar Almira.
Selain mengirim esai dan formulir, calon perserta pun diminta membuat video kampanye berdurasi maksimal 3 menit mengenai isu lingkungan, spesifik tentang Kontribusi Nyata Apa yang Akan Kamu Lakukan Bagi Lingkungan Sekolah mu. Konten ini mesti dibagikan ke akun media sosial mereka masing-masing. Selain sebagai syarat pendaftaran, konten ini diharapkan bisa memperkenalkan dan membangun kesadaran publik akan pentingnya isu soal menjaga lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan ini, peserta akan diajak untuk mempelajari pengelolaan dan bentuk kampanye lingkungan hidup secara konkret di Kalimantan Selatan untuk dapat di implementasikan di daerahnya sepulang dari kegiatan ini.
Sebagai informasi, Kegiatan Jambore Nasional Generasi Hijau diadakan oleh Green Generation Indonesia, sebuah komunitas pemuda yang bergerak di bidang lingkungan. Kegiatan ini sudah mendapat rekomendasi dari PGLHK.
Untuk pelaksanaan Jambore Nasional Generasi Hijau Tahun 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 28 September – 02 Oktober 2024 bertempat di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan akan diikuti oleh Siswa/Siswi Perwakilan setiap provinsi se-Indonesia. Lebih dari 600 pelajar SMA dari seluruh Indonesia mendaftar untuk mengikuti seleksi ini, dan akhirnya 229 peserta dinyatakan lolos.
Adapun sejak 2015, JNGH menjadi sarana untuk menciptakan pelopor dan inisiator gerakan lingkungan hidup di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Adapun tujuan JNGH adalah green character, competition, green idea, collaboration, leadership and sharing
Ditambahkan Farah, sebelumnya mereka tak tahu siapa saja calon peserta dari Bontang. Sebab pendaftaran dilakukan secara mandri atau individual. Usai pengumuman itu, barulah mereka tahu nama-nama yang lolos. Dan betapa kaget mereka, ketika seluruh nama yang lolos itu adalah teman mereka sendiri di GG Bontang. Mengingat calon peserta nyaris seribuan orang, dan datang dari seluruh penjuru Indonesia. Farah menaksir, track record organisasi -Green Generation Bontang- dan aktivitas yang sudah mereka lakukan di sana menjadi jadi nilai tawar tersendiri.
Lepas pengumuman itu, seluruh peserta yang lolos diminta mempersiapkan project yang akan dipaparkan di Jambore Nasional Generasi Hijau dan hasil riset mereka di daerah masing-masing. Karena dari Bontang ada 7 orang, maka project ini dikerjakan secara tim.
Adapun, menurut para remaja ini, Jambore Nasional Generasi Hijau adalah kegiatan positif yang menarik. Jambore ini menghimpun pelajar dari berbagai daerah di Indonesia untuk bersama-sama membangun kepedulian terhadap lingkungan. Siswa/Siswi dari berbagai latar belakang bertemu dan berkolaborasi untuk menciptakan ide dan program pelestarian lingkungan. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab terhadap masa depan bumi kita.(han)