Bentangkaltim.com, Bontang – Enam ruas jalan di Bontang akan resmi diambil alih oleh Provinsi Kalimantan Timur mulai Agustus 2024. Jalan-jalan yang dimaksud meliputi Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Moh Roem, dan Jalan Letjend Urip Sumoharjo, dengan panjang total mencapai 22 kilometer.
Selain itu, tiga ruas jalan lainnya, yaitu Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan RE Martadinata, dan Jalan Slamet Riyadi di Loktuan, juga mengalami perubahan status menjadi wewenang provinsi. Keputusan ini diambil setelah pertemuan antara Pemerintah Kota Bontang dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Anggota DPRD Rustam, menyambut positif pengalihan wewenang ini. Menurutnya, langkah ini tidak akan mengurangi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bontang. Namun, ia mempertanyakan kesiapan dinas terkait untuk menangani perawatan dan pemeliharaan jalan kedepannya
“Apakah dinas terkait di Kota Bontang siap untuk menghadapi kemungkinan adanya kerusakan pada jalan yang telah diambil alih,”tanya rustam saat disambangi awak media di sekretariat DPRD Kota Bontang, Kamis (22/08/2024).
Ia berharap bahwa jika terjadi kerusakan kecil, ada regulasi yang memungkinkan pemeliharaan jalan dapat menggunakan APBD Kota Bontang. Agar mempercepat penanganan.
“Jika menunggu anggaran dari Provinsi, kita bisa menunggu hingga setahun untuk perbaikan, yang ada itu bisa mengakibatkan kerusakan semakin parah. Sementara itu, masyarakat tidak akan peduli soal hal tersebut,” timpalnya.
Di sisi lain, Rustam juga mengakui bahwa pengalihan wewenang ini pada jalan protokol, jalan utama, dan jalan besar memang merupakan langkah yang tepat. Menurutnya dengan APBD Provinsi yang hampir mencapai 20 triliun rupiah, ia yakin Provinsi memiliki kapasitas untuk menangani perawatan jalan dengan lebih baik.
“Jadi, ini adalah langkah positif, yang penting, asalkan ada jaminan untuk perbaikannya bisa di tangani dengan cepat,”tambahnya.
Legislator Partai Golkar ini juga mengharapkan adanya sinergi yang baik antara dinas terkait di tingkat kota dan provinsi untuk memastikan bahwa perawatan jalan berjalan dengan lancar.
“Coba seperti di Jakarta, jalan yang rusak dapat diperbaiki dalam waktu yang singkat, Semisal hari ini rusak malam atau besok sudah di perbaiki,” harapnya