Bentangkaltim.com, Samarinda – Agrobetapus Farm di Samarinda Utara menjadi pusat kegiatan Bimbingan Teknis (bimtek) yang diadakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur. Acara ini bertempat di Jalan Usaha Tani, Gang Bungur, Batapus, dan dihadiri oleh pejabat serta ahli dari berbagai bidang pada Kamis (8/8/2024).
Drh. Diah Anggraini, M.Si, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, hadir bersama jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Adung, Sekretaris Jenderal HPDKI Kaltim. Acara ini juga menghadirkan Dr. Emy Koestanti, drh., M.Kes, Dosen FKH UNAIR sebagai narasumber utama.
Turut hadir juga drh. Intan (ketua PDHI KALTIM 1) dan Ibu Dian (Ketua PIDHI Kaltim 1).
Fokus utama bimtek adalah peningkatan pengetahuan dan praktik dalam budidaya ternak ruminansia, khususnya kambing dan domba, yang dinilai memiliki potensi besar di Samarinda dan sekitarnya. Dr. Emy Koestanti menyampaikan pentingnya pengelolaan budidaya kambing yang cermat untuk menghasilkan ternak yang sehat dan berkualitas.
“Saya melihat adanya kesempatan besar untuk mengembangkan industri ternak kambing di Samarinda. Pengelolaan yang baik meliputi pemahaman komprehensif mengenai pemuliaan, pemeliharaan, pemberian pakan, dan kesehatan. Harapan saya, para peserta dapat menerapkan pengetahuan ini dalam praktik sehari-hari mereka, sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas ternak, tetapi juga menunjang stabilitas ekonomi mereka melalui kegiatan agribisnis,”kata Dr. Emy.
Selain itu, drh. Andhika Fajar dari Agrobetapus memaparkan tantangan yang dihadapi peternak, seperti penyakit bloat (kembung), yang sering menyerang ternak kambing. Beliau menekankan pentingnya pengaturan pakan yang tepat untuk mencegah penyakit tersebut.
“Kami di Agrobetapus Farm selalu berupaya untuk memberikan lingkungan yang terbaik bagi ternak kambing kami. Namun, tantangan seperti penyakit bloat atau kembung sering kali muncul. Hal ini mengharuskan kami untuk lebih cermat dalam pengaturan pakan, terutama pakan hijauan, untuk mencegah timbulnya masalah tersebut pada ternak. Kesadaran akan hal ini perlu terus ditingkatkan di kalangan peternak untuk memastikan kesehatan dan produktivitas ternak,”tutur drh. Andhika.
Drh. Diah Anggraini juga menambahkan sinergi antara pemerintah, peternak, dan akademisi sangat krusial dalam mendukung program kesehatan ternak dan pengembangan bisnis ternak. Salah satu inisiatif yang dibahas adalah program PDKT (Pengembangan Desa Korporasi Ternak) yang bertujuan meningkatkan populasi dan produksi daging lokal.
“Saya sangat mengapresiasi sinergi yang terjalin antara pemerintah, peternak, dan kalangan akademisi dalam acara ini. Keberhasilan program kesehatan hewan dan pengembangan bisnis ternak sangat bergantung pada kerja sama semua pihak. Program seperti Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) adalah langkah strategis untuk meningkatkan produksi daging secara lokal, yang pada akhirnya akan menguatkan kemandirian ekonomi peternak berbasis kawasan. Kami berharap kegiatan ini dapat membuka lebih banyak peluang dan memperkuat industri ternak di Kalimantan Timur,”ucap drh. Diah.
Kegiatan ini dihadiri oleh sembilan anggota peternak kambing domba di Kecamatan Samarinda Utara, yang semua memberikan respon positif dan berkomitmen untuk menerapkan ilmu dan strategi yang didapatkan untuk mengembangkan usaha mereka masing-masing.