Bentangkaltim.com, Bontang – Bontang Lestari, kawasan yang dikenal dengan keindahan alamnya dan sebagian besar masih berupa hutan lindung, kini menjadi pusat perhatian dengan rencana pemerintah untuk mengubahnya menjadi kawasan industri.
Langkah ini tentu memicu beragam reaksi, terutama mengingat dampaknya terhadap lingkungan.
Rencana ini dikemukakan setelah pemerintah daerah mengidentifikasi potensi ekonomi besar yang bisa dihasilkan dari kawasan ini.
Namun, transformasi tersebut memerlukan pemikiran matang dan kebijakan yang cermat untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan industri dan pelestarian lingkungan.
Akan hal itu, Anggota DPRD Bontang Rustam menegaskan pentingnya memaksimalkan infrastruktur yang sudah ada untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan keanekaragaman hayati.
“Sayang jalan yang diperbaiki puluhan miliar itu jika tidak dimanfaatkan dengan baik,” ujar Rustam, saat disambangi di Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Senin (09/09/2024).
Menurutnya, pemerintah daerah harus mengupayakan pendekatan yang hati-hati, termasuk mencari investor yang tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga berkomitmen pada praktik ramah lingkungan.
“Keterlibatan investor yang sadar akan tanggung jawab sosial dan lingkungan diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kawasan tersebut,”terangnya.
Dari sudut pandang investasi, Bontang Lestari menawarkan potensi yang signifikan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana proses perencanaan dan pelaksanaan dilakukan.
Keseimbangan antara kebutuhan industri dan pelestarian lingkungan akan menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan akhir tanpa mengorbankan kualitas hidup masyarakat dan ekosistem yang ada.
“Jangan hanya ngeinvest tapi tidak ada keseimbangan antara kebutuhan industri dan kebutuhan masyarakat. Itu harus diseimbangkan, biar yang invest juga senang dan punya tujuan dalam meningkatkan kualitas masyarakat,” tutupnya.(han/adv).